HENTIKAN NATURALISASI !!!
Tentu masih hangat di ingatan kita atas keberhasilan
Timnas U-19 yang berhasil menjuarai piala AFF usia 19 tahun dan berhasil lolos
Piala Asia U-19 di Myanmar setelah di babak kualifikasi juga sempat mengalahkan
juara bertahan plus peraih gelar Piala Asia terbanyak Korea Selatan. Penampilan
impresif punggawa Garuda Jaya juga tidak lepas dari sosok pelatih Indra Sjafri.
Pria asli Sumatera Barat tersebut melakukan upaya “jemput bola’ ke
daerah-daerah guna menyaring dan menyeleksi bakat-bakat bola di kampung-kampung.
Hasilnya sungguh sangat luar biasa. Para pemain hasil seleksi di skuad Timnas
U-19 benar benar mempunyai skill dan
kemampuan bermain bola diatas rata-rata. Hal ini menjadi bukti pada kita bahwa
negeri ini tidak kekurangan stok pemain bola. Justru pemain bola berbakat di
negara kita berlimpah dan semakin hari terus bertambah.
Tentu hal ini harus disadari oleh para petinggi
organisasi sepakbola kita yang akhir-akhir ini gencar dengan melakukan upaya
instan untuk keberhasilan Timnas kita yaitu dengan cara “NATURALISASI” pemain.
Pemain-pemain yang dipandang memiliki skill dan kemampuan diatas rata-rata
bahkan pemain yang memiliki skill biasa-biasa saja yang bersedia pindah
kewarganegaraan dari negara asalnya untuk menjadi warga negara Indonesia, PSSI
bersedia menerimanya. Imbasnya, pemain bola asli pribumi tersingkirkan dan
kehilangan asa untuk memperkuat timnas sebagaimana keinginan dan cita-cita
sebagai pemain untuk mengenakan kostum Garuda di dada. Dan apakah kita bangga
timnas kita dihuni oleh pemain yang sejatinya bukan penduduk asli pribumi?
Justru kita lebih bangga jika tim nasional kita dihuni oleh pemain-pemain asli
dari negara kita sendiri. Apalagi sampai timnas kita mampu berprestasi dengan
perjuangan anak negeri.
Mulai sekarang tentunya kita harus menghilangkan mainseet
untuk meraih prestasi dengan cara instan tersebut. Caranya harus bagaimana?
Kita contoh saja langkah yang diambil Indra Sjafri dan adik-adik kita di Timnas
U-19. Skuad Garuda Jaya dihuni pemain asli pribumi dari hasil penyaringan yang
sangat ketat dan efektif. Hasilnya?? Dengan para pemain yang dikatakan kelas
kampungan tersebut Tim Nasional kita dibawa oleh mereka menaklukkan Asia
Tenggara dan Tim Nasional kita kembali di perhitungkan di kancah Asia untuk
kembali menjadi Macan Asia.
Bagaimana dengan jenjang senior? Kita juga bisa mencontoh
Timnas U-19 dalam menjaring pemain berkualitas namun kita tidak perlu blusukan
ke daerah. Kita hanya perlu diwakili suatu klub saja di daerah. Klub di daerah
dituntut untuk menjaring dan merekrut pemain berkualitas di daerah sekitar.
PSSI harus membuat kebijakan mengurangi slot pemain asing di klub atau bahkan
jika perlu PSSI membuat kebijakan kepada klub untuk tidak menggunakan pemain
asing di kompetisi. Hal ini tentu membuat pemain kita di berikan kesempatan
tampil sebanyak dan semaksimal mungkin. Karena pada faktanya di kompetisi kita
dengan kehadiran pemain asing para pemain muda potensial tidak mendapatkan
kesempatan menit bermain yang mencukupi atau bahkan tidak ada kesempatan sekalipun
untuk tampil. Dengan dibuatnya kebijakan tersebut nantinya akan memberikan
kesempatan kepada pemain kita untuk bisa unjuk gigi menampilkan permainan
terbaik mereka di kompetisi. Dari kompetesi tersebut peran BTN maupun jajaran
staff kepelatihan Timnas harus aktif dalam memantau pemain-pemain yang memiliki
skill diatas rata-rata dan kemudian memanggilnya membela tim nasional.
Kita yakin dengan upaya yang dilakukan secara perlahan
tersebut,bakat bakat yang ada di daerah bakal tersalurkan dan bermuara pada tim
nasional kita. Kita juga yakin suatu saat nanti tim nasional kita mampu
berbicara banyak di level Internasional dengan pemain-pemain asli pribumi.
Apakah nantinya kita tidak bangga dengan pencapaian tersebut?
Dan mulai sekarang kita
harus menghentikan program Naturalisasi pemain tersebut yang efeknya sangat
tidak menguntungkan bagi perkembangan sepak bola kita sendiri. Pemain-pemain
kita tidak kalah dengan pemain hasil Naturalisasi yang ada. Kita harus
yakin,dengan pemain kita sendiri,kita bakalan mampu berprestasi......
Mungkin ini memang
sebuah mimpi, tapi apapun bisa terjadi. Karena “Hidup Berawal dari Mimpi”
Komentar
Posting Komentar